Berbagai acara kesenian tradisional di hadirkan di Artos Mall untuk mengisi rangkaian acara Merawat Borobudur yang berlangsung tgl 7 sampai 13 Agustus mendatang, salah satunya workshop seni tari oleh Chakil Squad (11/8).
Diikuti oleh 25 siswi kelas 8 dan 9 ekstra kulikuler tari SMP N 1 Mertoyudan Magelang, Chakil Squad mempertunjukkan dan mengajarkan basic dari gerakan tari seorang tokoh pewayangan.
Chakil Squad merupakan sebuah kelompok yang berdomisili di Yogyakarta. Grup tari ini selalu berinovasi dengan karya-karya tari tradisi, modern dan contemporer. Kelompok ini berdiri tahun 2007, dimana dulunya adalah sbuah kelompok kecil yang selalu aktif berkompetisi di ajang kompetisi modern dance. Diantaranya seperti Let’s Dance, Dare to Dance dan beberapa kompetisi besar lainnya. Chakil Squad juga sering andil dalam event undangan.
Chakil Squad memiliki komitmen untuk selalu tampil beda sehingga memunculkan cirri khas yang berkesan. Salah satu ciri khas Chakil Squad adalah gerakan chakil.
Dalam setiap karya Chakil Squad, selalu memasukan unsur-unsur tradisi. Gerakan Chakilan yang digunakan adalah gerak khas seni tradisi gaya surakarta, khususnya yang di ambil dari tokoh pewayangan yaitu buto chakil. Chakil sendiri merupakan salah satu tokoh wayang yaitu Buto Kecil yang sangat tangkas, lincah dan sigap.
Chakil Squad bertujuan untuk mengembangkan serta melestarikan budaya, walaupun demikian, Chakil Squad tetap membuka diri dengan seni modern. Sehingga semua karyanya bisa diterima semua kalangan masyarakat.
“Tujuan dari acara seperti ini untuk memperkenalkan seni tari tradisi ke masyarakat umum serta generasi muda saat ini, harapan kami tari tradisi yang ada di indonesia bisa tetap di lestarikan,” terang anggota dan pengurus Chakil Squad, Bramantyo Fendi Prastowo.
“Tak hanya berprestasi di Indonesia saja, namun anggota Chakil Squad juga telah mempertunjukkan karyanya di berbagai negara, diantaranya jepang, belanda, kanada, korea, dan Sri Langka,” imbuh Fendi.