PAMERKAN ARSIP TERTUA PERSEBAKBOLAAN DI MAGELANG

IMG20190312172320 (1)

Dalam rangka memeringati Hari Ulang Tahun PPSM ke 100 bersama dengan 3 elemen supporter yaitu, Simolodro, Gate One, dan Squadra Tidar menggelar rangkaian acara yan bertajuk 1 Abad Menendang Bola pada 12 – 13 Maret 2019 mendatang.

Bertempat di Atrium Hall Artos Mall (12/3), acara menampilkan arsip-arsip sejarah persepakbolaan Kota Magelang, mulai dari jersey yang diperkenakan para pemain dari tahun 2007, syal atau scraft sedikitnya 30 unit yang merupakan koleksi masing – masing supporter supporter hingga dokumentasi baik berupa foto maupun berita akan PPSM.

Ketua panitia, Muhamad Dicky Adfani menerangkan bahwa tujuan diadakan kegiatan ini selain untuk edukasi kepada masyarakat akan sejarah PPSM juga untuk memperbaiki citra positif PPSM di mata masyarakat bahwa PPSM tiaklah seburuk yang mereka pandang saat ini.

Sejarah sepak bola sendiri pada awalnya digunakan sebagai alat pemersatu bangsa hingga pada akhirnya di bentuklah IVBM (Indonesische Voetbal Bond Magelang) pada tanggal 15 Maret 1919. Kompetisi sepak bola kemudian rutin diselenggarakan pasca organisasi sepak bola bumiputra berdiri. IVBM sebagai salah satu pendiri organisasi –  yang kemudian bermetamorfosis menjadi PPSM (Perserikatan Paguyuban Sepakbola Magelang) – turut andil dalam menyemarakkan kompetisi.

IMG20190312173108

Menariknya dalam pameran kali ini terdapat koleksi arsip tertua yaitu berupa berita tahun 1911 yang memperlihatkan foto tim sepak bola tentara kenil dari Maluku yang berada di Magelang dengan mengenakan jersey bola bergambarkan Burung Walet.

“Dahulu media cetak seperti koran masih menggunakan bahasa Belanda Kolonial dan narasumber juga sangatlah terbatas, sehingga hal tersebut masih menjadi kesulitan kami untuk mengumpulkan arsip – arsip sejarah awal persebakbolaan,” terang Dicky.

Selain pameran terdapat beberapa kegiatan lainnya, seperti pemutaran film dokumenter yang  menceritakan perjuangan seorang anak laki-laki yang berkebutuhan khusus selalu gigih dalam mengumpulkan uang untuk dapat membeli tiket bola PPSM. “Dapat di lihat kegigihan anak ini untuk menonton bola dengan cara yang benar, yaitu membeli tiket, tidak main terobos seperti halnya yang ada saat ini,” imbuhnya.