Bulan Agustus selalu menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh warga negara Indonesia. Berbagai perayaan untuk menyambut hari kemerdekaan digelar di seluruh penjuru negeri. Demikian juga dengan Artos Mall yang menghadirkan pameran temporer bertajuk Merawat Borobudur pada 07 – 13 Agustus 2018 mendatang.
Diselenggarakan oleh Balai Konservasi Borobudur bekerjasama dengan UNESCO, berlokasi di Atrium Hall Artos Mall, pameran tersebut berisi informasi tentang pelestarian Borobudur dari masa ke masa, serta pada saat yang sama menjadi ruang bagi komunitas muda untuk berkarya dalam melestarikan budaya lokal kedepannya.
UNESCO bekerja sama dengan pemerintah Indonesia melaksanakan International Experts Meeting on Borobudur secara periodik dalam 5 tahun sekali untuk terus memantau perkembangan dari kondisi terkini Candi Borobudur setelah selesai dipugar. Pertemuan para ahli internasional terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2013 untuk membicarakan berbagai topik bahasan yang meliputi pelapukan batu relief, stabilitas struktur, ancaman lingkungan, kehidupan Jawa kuno, dan pelestarian kawasan.
Berbagai usaha untuk merawat Candi Borobudur telah dilakukan sejak awal abad XX M, baik oleh pemerintah Hindia Belanda maupun Indonesia. Upaya kajian dan restorasi dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan yang bertujuan untuk melestarikan bangunan candi sehingga masih dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Hasil berbagai kegiatan ini dapat kita lihat sekarang dimana struktur Candi Borobudur telah dapat berdiri kembali dengan megah sehingga menjadi kebanggaan bersama bangsa Indonesia.
Koordinator Kelompok Kerja Balai Konservasi Borobudur, Roni menyatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pelestarian Borobudur dari masa ke masa, serta menjadi ruang bagi komunitas muda untuk berkarya dalam melestarikan budaya lokal kedepannya.
“Melalui acara yang kami hadirkan di Artos Mall ini diharapkan masyarakat tidak hanya mengenal Borobudur sebagai candi yang hanya digunakan untuk berfoto, melainkan Borobudur dapat dikenal sebagai warisan dunia yang memiliki banyak makna dan cerita dalam setiap reliefnya,” imbuh Roni.
Sebagai ruang aspirasi bersama, menghadirkan pula sharing session diantaranya, Workshop Aksara Jawa oleh Sanggar Seni Kinanti Sekar, Workshop Batik oleh Avatar Boutique dan Guru Batik, Workshop Pelestarian Candi Borobudur oleh Young Guardian Club, Workshop Tari oleh Chakil Squad, Workshop Kesenian oleh Bengkel Seni UNTIDAR, dan Workshop Aksara Kawi oleh Taksaka.