Artos Mall berikan suguhan yang berbeda untuk pengunjung. Untuk memeriahkan hari valentine, Artos Mall menggelar rangkaian acara bertajuk Sweet Love Memory. Acara ini merupakan kolaborasi dari Artos Mall bersama Yayasan Sekolah Bhakti Tunas Harapan (SBTH) dan Yayasan Tarakanita Magelang.
Dian Indri Cahyani, Public Relation Artos Mall mengatakan bahwa acara Valentine kali ini dikemas dengan menghadirkan suatu pertunjukan romantis yang dikolaborasikan dengan nuansa imlek. “Walaupun tujuan utamanya untuk memeriahkan valentine, kami tetap memasukkan unsur imlek melalui dekorasi panggung dan juga susunan acara. Salah satunya adalah dengan adanya MC yang membawakan acara dengan 3 bahasa yaitu, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.”, terangnya.
Selain itu, ada juga pembacaan pusi Mandarin, percakapan bahasa Mandarin, hingga penampilan Angklung 3 bahasa. Sedangkan penampilan bernuansa romantis dimeriahkan oleh ensamble musik yang membawakan lagu-lagu cinta dan juga tarian bertemakan cinta. Acara juga dimeriahkan penampilan paduan suara, tari tradisional dan modern, permainan musik tradisional.
Di sela-sela pertunjukan, siswa/i SBTH dan Tarakanita juga membagikan bunga kepada pengunjung Artos Mall. Bunga tersebut merupakan hasil karya siswa/i sebagai tanda cinta untuk sesama. “Ada sekitar 500 bunga dibagikan kepada pengunjung. Siswa/i juga menyelipkan pesan cinta dalam bunga teserbut”, ungkap Gladi, selaku guru pembimbing SBTH.
Kali ini, Artos Mall menonjolkan anak-anak dalam peryaan valentine. Hal itu untuk menjukkan bahwa cinta merupakan bahasa universal, tidak hanya milik orang dewasa saja. “Justru anak-anak harus diajarkan cinta dan kasih sayang yang baik sejak dini. Ditengah maraknya kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini, orang tua harus menjadi tameng agar kelak anak-anak tumbuh penuh cinta dan kasih sayang”, imbuh Dian.
Darmanto (50), salah satu penonton terkesan dengan acaranya ini. Selain untuk melatih mental anak-anak tampil di depan publik, acara ini menarik karena merayakan valentine dengan cara yang berbeda. “Dibilang berbeda karena menmadukan valentine dan imlek. Selain itu, acara ini juga lebih meonojolkan anak-anak”, terang Darmanto.