Good Book Good Festival, sebuah pameran yang memadukan makanan dan buku resmi digelar hari Jumat (30/6) di atrium Artos Mall. Pameran ini cukup menarik perhatian pengunjung dilihat dari kerumunan yang cukup padat di area atrium Artos Mall. Sebagian pengunjung menikmati sajian kuliner dan sebagian lainnya memadati area pameran buku.
Salah satu yang menarik dari Good Book Good Festival adalah hadirnya komunitas Perpustakaan Jalanan Magelang (PJM). Komunitas ini dipelopori oleh kelompok anak muda Magelang dan baru diresmikan bulan Maret 2017 silam. PJM diselenggarakan secara rutin setip Sabtu dan Minggu di kawasan Alun-Alun Kota Magelang dengan menyediakan lapak untuk berbagai buku bacaan yang bisa dibaca oleh siapa saja. Dengan adanya PJM di Artos Mall, pengunjung bisa membaca buku secara gratis selama festival berlangsung.
Blasius Ariadi Brata, anggota dari komunitas Perpustakaan Jalanan Magelang menjelaskan bahwa tujuan didirikannya Perpustakaan Jalanan merupakan sebuah literasi yang dihadirkan di ruang-ruang publik guna menjangkau kalangan muda dan masyarakat Magelang agar lebih tertarik memiliki minat baca. Oleh karenanya, pihaknya menyambut baik tawaran Artos Mall untuk bergabung dalam festival ini.
“Selain ingin memberikan literasi kepada pengunjung Mal, kami juga berharap komunitas ini akan lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas. Lebih jauh lagi, masyarakat akan tertarik mendukung komunitas ini, mengingat buku-buku yang dimiliki perpustakaan jalanan dihimpun dari para donatur dan juga koleksi pribadi anggota komunitas”, terang Brata.
Pengunjung Artos Mall, dapat menikmati berbagai macam buku yang tersedia. Mulai dari seperti novel, cerpen, puisi, komik buku anak-anak, majalah, buku tentang sosial, ekonomi, politik filsafat, hingga jurnal penelitian. Pengunjung juga tak perlu repot mencari tempat untuk membaca karena sudah disediakan beberapa meja da kursi untuk para pembaca buku.
Sementara itu, Dian Indri, Public Relation Artos Mall menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng Perpustakaan Jalanan karena pihaknya ingin memberikan ruang bagi komunitas ini untuk terus berkembang. Selain itu, juga untuk memberikan konsep yang berbeda bagi pengunjung Mal.
“Selama ini, tujuan orang pergi Mal pasti bukan untuk membaca buku. Tapi dengan adanya perpustakaan jalanan ini, pengunjung dapat menikmati sensasi membaca buku seperti di perpustakaan”, imbuh Dian.